MENYATAKAN IMAN PADA DIRI SENDIRI

Kadang, bukan menyatakan iman pada orang lain yang susah, tapi menyatakan iman pada diri sendiri.

Terbiasa melihaf apa adanya, apa yang ada di depan mata, menjadi sebuah kerja keras saat harus melihat segala sesuatu melampaui akal. Melihat kapasitas sendiri, rasanya ga mungkin untuk mengalami hal yang lebih dari yang dilihat dan dirasa.

Tapi kan Firman Tuhan bicara lain...
Tapi kan kenyataannya bla bla bla bla...
Tapi kan Tuhan janji ini dan itu
Tapi kan kamu sendiri bla bla bla...

Bukan yang diluar daging kita yang menjadi musuh kita, tapi apa yang ada di dalam kepala dan apa yang ada di dalam dada. Apa yang kita rasa-rasa dan apa yang kita hitung-hitung.

Itu kenapa, sering-seringlah membicarakan Firman atau minimal menuliskannya kalau kita jarang bicara. Kenapa? Supaya suara Roh Kudus lebih keras dari pada suara pikiran manusia kita, perasaan manusiawi kita. Dengan begitu, roh kita juga menjadi kuat untuk mengambil keputusan dan melakukan apa yang benar.

0 Comments