The Church Will not Pay me For my Service

" Kalau capek kerja masih dibayar, kalau pelayanan dapet apa coba?"
Tiba-tiba kalimat itu terlontar dari mulut saya sendiri. Mulut yang selalu saya biasakan untuk mengatakan kata-kata berkat pada orang lain. Apakah saya khilaf? Tidak saya mengatakannya dengan penuh kesadaran dan sejujurnya itu jeritan hati saya.

Apakah artinya saya ingin gereja membayara saya? Tidak. Apakah saya ingin gereja menghargai saya? Tidak. Itu adalah jeritan hati saya kalau saya sudah sampai di titik puncak dimana mungkin sebentar lagi saya akan jatuh dan burn out dengan pelayanan saya.

I'm not blaming the church. Saya tahu semua yang saya rasakan itu adalah akibat dari perbuatan saya sendiri. Mengambil 3 pelayanan sekaligus. Pemimpin komsel, kakak pembimbing anak jalanan, dan pelayanan seni peran (sebelumnya saya masih mengikuti les bahasa Inggris dan mengajar les, tapi sudah berhenti).

Saya merasa terjebak dengan kebodohan saya sendiri. Pelayanan menjadi seperti rantai belenggu  yang membuat saya tidak bisa bergerak. Pelayanan bukan lagi seperti kasih karunia dan kehormatan, tapi menjadi kutukan (walaupun sebenarnya bukan).

Kalau mau jujur-jujuran, all I need is support. Support from my komsel friends. I want they take a part for this komsel. Bukan cuma saya atau sari (partner komsel)...Bisa dibilang saya kelelahan dan kewalahan. Seperti memberi daging saya pada orang lain tapi saya sendiri tidak makan apa pun. Mungkin orang tidak melihat saya kurus secara roh (karena saya berisi secara fisik LOL)...

Saya tidak bisa bilang gereja munafik karena saya bagian dari gereja...dan sebenarnya saya pun orang munafik. Saya tidak bisa marah pada gereja karena saya belum benar-benar memberikan yang terbaik gereja. Yang saya bisa lakukan hanya marah pada diri sendiri karena tidak mati-matian memberi yang terbaik untuk komsel saya.

Apakah saya akan memberi lebih lagi? Tidak, saya tidak bisa. All I can say.. ENOUGH...I need to stop. Saya tidak mau membuat semuanya semakin berantakan. Semakin saya berusha bertahan, hati saya semakin pahit dan tawar. Semakin pahit dan tawar hati saya, akan semakin banyak orang yang terluka...I want to STOP...

Saya akan berhenti menjadi pahlawan. Saya bukan manusia super.

0 Comments