Jangan takut dinilai

Hmmm...

Hari ini otak saya seperti gunung api yang mengeluarkan lahar panas. Semua apa yang saya pikirkan berbulan-bulan ini meletus dan minta dituangkan dalam tulisan..

Yup, kali ini saya ingin menulis tentang salah satu ketakutan saya. DEREEENGGDENG...

TAKUT DINILAIIII

Saya selalu takut dinilai oleh banyak orang. Oleh pemimpin, oleh sahabat, oleh anak-anak rohani saya. Mindset saya adalah saya harus selalu menjadi orang benar dan teladan. Yup, itu memang benar..Tetapi saat mindset itu menguasai dan diikuti dengan KETAKUTAN, kita bukan lagi jadi teladan..Malahan kita menjadi batu sandungan bagi diri kita sendiri atau bahkan orang lain.


Tuhan mengajarkan hal ini minggu lalu (walaupun saya sudah tahu kebenarannya bertahun-tahun, tapi baru ngedong minggu lalu). Saya dihadapkan pada dua pilihan, dimana saya harus ikut VHS atau bertemu dengan sahabat saya. Saya sudah membuat janji dengan sahabat saya di hari Kamis malam, tapi malam itu ternyata harus mengerjakan hal lain yang saya sendiri ingin maksimal mengerjakannya.

Akhirnya saya memutuskan untuk tidak ikut VHS...dan denngan keputusan itu saya mulai bergumul. Saya tidak datang VHS bisa tidak jadi teladan. Selama ini juga jarang datang pertemuan, apa nanti kata anak-anak komsel?? Apa nanti kata pemimpin?? Lagi pula belum tentu sahabat saya itu bisa bertemu dengan saya hari itu juga karena saya menanyakannya mendadak.

Saya bergumul dan pusing tujuh keliling. Lalu Roh Kudus mengingatkan saya untuk bertanya pada Tuhan, apa yang harus saya lakukan? Ia mengingatkan saya untuk berpikir dengan cara Dia. Jika Dia menjadi saya, apa yang akan Dia lakukan??

Dan saya teringat akan 1 statement dari seorang pemimpin..." Tuhan sangat mementingkan hubungan."..

Dan kata-kata selanjutnya menguatkan saya.." VHS adalah sebuah acara, kamu tidak akan mati jika kamu tidak mengikutinya, tapi kalau kamu tidak memberi waktumu dengan segera untuk sahabatmu, mungkin kamu akan kehilangan dia besok..."..

Dan saat itu saya langsung memutuskan untuk membuat janji dengan sahabat saya..Saya tidak mempedulikan intimidasi yang terus berputar di kepala saya..

Saat saya memutuskannya, saya menjadi kuat. Ya, reputasi itu penting, tetapi apakah reputasi kita akan menjadi reputasi yang baik dihadapan Tuhan jika kita sendiri tidak bisa memprioritaskan orang-orang yang kita kasihi?? Ya, hubungan adalah hal yang sangat penting.

Dan saya bersyukur Tuhan mengingatkan saya akan hal ini, karena saat saya bertemu dengan sahabat saya, saya menemukan dia kembali (*sudah lama tidak ketemu dan ngobrol)...Miss her so much...

So, jangan biarkan rasa takut dinilai mengendalikan tindakanmu...

...dan yang terbesar diantaranya adalah KASIH

0 Comments