Untuk Kita Yang Berdosa

Waktu kita memutuskan ikut Tuhan, percayalah Tuhan membawa pedang di tengah kita.

Kadang kita harus bertentangan dengan keluarga kita, kadang kita harus bertentangan dengan sahabat2 kita, tapi pedang itu sendiri akan lebih menusuk kita. Karna kita melawan kedagingan kita. Melawan kebiasan2 lama kita. Kita melawan pikiran2 lama kita. Kita melawan diri kita sendiri.

Sakitnya seperti tulang yang ditarik dari daging. Tapi janji Tuhan itu iya dan AMIn, Ia akan menyertai kita sampai pada akhir jaman.

Pertobatan kita bukan berarti kita 100% kebal dosa, kita masih bisa berdosa. Masih bisa jatuh. Tapi jiwa dan hati kita bukan manusia yang lama. Kita ga betah di lumpur yang sama. Kita ga betah melakukan dosa.

Jatuh? Jangan menyerah. Minta ampun sama Tuhan, minta kekuatan lagi. Minta pikiran dan perasaan yg dari Tuhan lagi.

Jika kita jatuh dan mengakui kita ga sanggup untuk sempurna lalu ingin menyerah, ingat! Itu bukan pikiran dari Tuhan.

Kita memang ga akan pernah bisa sempurna dari diri kita sendiri. Pegang lagi tangan Tuhan. Kejar lagi Kebenaran-Nya. Allah itu setia, Dia akan ampuni dosa kita yang sungguh2 bertobat dan mencari Dia.

Dia ga akan tolak buluh yang terkulai.
Kejatuhan kita pada masa2 pemurnian kita adalah bukti kita butuh Tuhan 100%.

Jangan pernah nyerah. Ikut Tuhan itu sakittt. Sangat sakiittt. Tapi anugrah, damai sejahtera, sukacita, kasih, dan keselamatan yang Tuhan berikan itu lebih berharga dari yang kita rasakan.

Jatuh. Ayo bangkit lagi. Jatuh ayoo bangkit lagi. Tuhan yang lihat hati kita akan menakar setiap air mata kita.

GBU

Saudaramu yang juga berdosa.

*****

Waktu nulis ini inget perjuangan awal2 ikut Tuhan. Jatuh bangun dalam dosa yang sama sampai jijik sama diri sendiri.

Sempet ninggalin Tuhan, tapi ga tahan. Mungkin itu yang dibilang ke mana pun kita pergi, kalau Tuhan udah tangkep kita, kita ga bisa lari dari kasih-Nya.

Dosa lama itu udah Tuhan tolong lepaskan. Butuh bertahun2. Cuma karna kasih karunia Tuhan yg terus meyakinkan aku buat ga nyerah. Buat bangkit. Lasma jatuh itu tanda kamu memang ga bisa hidup benar dari diri sendiri, begitu kata-Nya.

Sekarang, sudah menikah dan punya anak, jatuh bangun dalam dosa pikiran. Ga tunduk. Ga taat. Sulit mengampuni. Ada rasa dengki. Menginginkan hidup orang lain. Kemalasan. Dll

Jatuh bangun dalam hal yang sama. Berulang. Sampai jijik. Muak.

Tapi ga boleh nyerah. Ga boleh putus asa. Tuhan terus kasih harapan. Jangan nyerah. Jangan nyerah. Sekali pun hidup aku bikin aku punya alasan untuk jatuh aja sekalian. Tinggalin Tuhan aja sekalian. Tapi Tuhan bilang jangan nyerah. Jangan.

Ada aja Tuhan pakai buat aku balik lagi cari Firman-Nya. Ada aja Tuhan tarik lagi supaya aku bersukutu lagi dengan Dia.

Sama seperti dulu Tuhan ga nyerah dengan hidup aku. Hari ini pun begitu. Besok juga. Besoknya lagi juga. Sampai bener2 pulang ke Rumah Bapa.


0 Comments