Tempat Tinggal Setelah Menikah??

Bridal : LUNAS
Jas   : LUNAS
Catatan sipil : LUNAS
Katering : Masih nyari
Undangan + souvenir : Sedang dicetak
Mobil : Minjem
Kenangan untuk orang tua: Beluumm T.T
Kenangan untuk kakak pembina : Belumm T.T
Tempat Tinggal : Masih bingung


Itu dia list urusan pemberkatan yang akan terjadi beberapa minggu lagi terlaksana..(TIDAAAKK!!). Waktu bisa lunasin bridal akhir bulan kemaren rasanya tuhh nyesssss... Saya dan Aki merasa beban ada yang sedikit terlepas.Ga nyangka bisa lunas.. Hahhaaha.. Puji Tuhan, Tuhan banyak kasih kasih karunia buat kami.Mulai dari harga yang rendah dan marketing yang baik hati. Jadi kami bisa nyicil pelan-pelan.


Sebenarnya dengan 3 hal yang sudah lunas itu saja, pernikahan sudah bisa dijalankan. Hahahaha.. Tapi postingan kali ini mau membahas tentang dimana nanti kami akan tinggal.

Dua tahun lalu, Aki sudah beli rumah kecil dan sederhana di daerah Jonggol, Cibubur. Kemarin saya dan Aki sudah kesana untuk melihat karena sudah setahun rumah itu tidak Aki kunjungi. Ternyata jauhhhhhhhh sekaliiii. Saya dan Aki pergi ke sana naik motor. Rasanya bokong ini sudah tidak ada belahannya karena kelamaan duduk.

Tapi waktu sampai sana, saya senang karena suasana perumahaan yang membuat saya teringat masa kecil saya. Istilahnya, tempat yang tepat untuk membangun keluarga (halaahh). Walau pun rumahnya kecil dan harus banyak diperbaiki di sana sini, tapi langsung suka melihatnya.

Sayangnya kami tidak bisa langsung tinggal di sana. Aki berencana untuk merenovasinya terlebih dulu dan itu berarti kami harus mencari tempat tinggal yang lain. Rencananya kami akan mencari tempat tinggal yang tidak jauh dari situ supaya kami bisa bolak balik mengawasi rumah yang di Jonggol.

Sampai ini kami masih mencari dan bergumul akan ngekos, kontrak atau bagaimana. Kalau kontrak, kami berharap bisa mengontrak dengan pembayaran per bulan, sedangkan kebanyakan selama ini kontrakan lebih banyak pembayaran tahunan. Hiksss... Pilihan lain, ya ngekos.

Dengan kepindahan ini saya sendiri juga berencana untuk pindah kerja dan memang sudah mengajukan resign. Rasanya berat sekali, terutama saya harus meninggalkan anak-anak OSIS di tengah-tengah persiapan mereka TMIS-Cup. Sebulan ini saya stress memikirkan ini semua. Penyesuaian yang harus saya hadapi, membayangkannya membuat saya cukup ketar ketir. Penyesuaian jadi istri, penyesuaian, tempat tinggal baru, + tempat kerja baru. Rasanya harus mengosongkan pikiran supaya tidak berpikir yang sia-sia dan berusaha berpikir seperti Tuhan berpikir.

Akhirnya ya berusaha meletakkan kekuatiran tentang tempat tinggal ini dulu dan menyelesaikan apa yang ada di depan mata. Tuhan juga pasti sediakan tempat tinggal yang terbaik. Yang penting jangan sampai suka cita di dalam Tuhan itu hilang. Iman dan pengharapan di dalam Tuhan itu ga pernah sia-sia. Amiiinnn.

4 Comments

  1. Lasma, ke Jonggol? wuiiih itu jauh lho. Neneknya suamiku tinggal di sana. Ckck jauhnya.. Tapi semangat!! Pasti nanti bs menyesuaikan diri kok. :) Be happy and grateful yah uda punya rumah sendiri di sana. :)

    BalasHapus
  2. Iya, neh Teph. Agak parno soal adaptasi. Tapi kalo ga berani melangkah ga bisa kemana-mana. :D ... Semoga bisa nyaman tinggal di sana, nyaman sih pasti.. hahha.. tinggal lewatin proses adaptasinya. Semangatt

    BalasHapus
  3. Jauhnyaaa.. (dari rumahku maksudnya wakakaka..) Semangat yaaaa Kak Lasma, semoga bisa jadi berkat di tempat tinggal yang baru nanti, Tuhan yang mencukupkan, Tuhan yang menyediakan!! Semangaaaat (^o^)/

    BalasHapus
  4. @Febe: Thank you, Febe ^^.. Amin-aminnn

    BalasHapus