Bola Mukjizat




Aku menunggu sebuah bola mukjizat pecah dalam genggamanku
Tapi entah kenapa
Aku tidak menggunakannya
Aku tidak mampu melihat ke dalamnya
Aku hanya melihat asap yang bergelung
Perlahan
Sangat pelan

Kutatap bola besar di depanku
Masalah yang besar
Hitam dan kelam
Seolah siap menggilingku dan melindasku hingga remuk redam

Hatiku  berkata
Mungkinkah?
Dapatkah?
Apa bisa?

Menurut pertimbanganku
Menurut perhitunganku
Menurut teoriku
Dan menurut logikaku...
Semua itu mustahil..
Sangat mustahil...

Mustahil aku menghancurkan bola besar ini
Aku tidak punya tenaga
Mustahil aku bisa melewatinya
Bola itu terlalu licin untuk kupanjat.
Mustahil aku bisa melihat apa yang ada di belakang bola masalah ini
Bola itu terlalu besarrrr...

Lihatlah bola masalah ini..
Bagaimana aku menyingkirkannya?
Sering kali kepalaku berkata
"Kamu bodoh jika terus tetap berada di sana."
Mungkinkah?
Dapatkah?
Apa bisa?

Aku melihat ke dalam bola mukjizat yang ada di tangaku..
Hanya gulungan asap..
Asap yang berputar-putar sangat perlahan..
Apa yang ada didalamnya?
Adakah mukijzat untukku??
Ataukah bola mukjizat ini kosong belaka?

Ada mukjizat untukku, hatiku berkata...
Ada mukjizat menantiku...
Ada hal besar yang akan terjadi...

Kugenggam erat bola mukjizat di tanganku
Kulemparkan dengan kuat ke arah bola masalah

DUAAARRR...

Suaranya menggelegar..
Aku menutup mataku..
Aku menutup telingaku...
Tapi aku tetap ada di tempatku..

Bola masalah itu hilang..
Hilang menjadi kabut tebal..
Tebal namun perlahan menghilang..
Entah kemana...

Dan seiring menghilangnya kabut aku melihat-Mu
Aku melihat-Mu yang sedari tadi ada di sana..
Ternyata menantiku dengan tenang

Kau tersenyum
Aku melihat binar bangga dimata-Mu..
Kau bangga padaku..

Ah, sejak awal kau telah percaya padaku
Kau telah percaya bahwa aku akan melewatinya
Kau tahu pasti aku tidak akan menyianyiakan kekuatan yang selalu Kau berikan padaku..

Bola mukjizat kembali muncul di tanganku..
Tanda tantangan baru akan muncul kembali..
Iya, itu dia..
Bola masalah yang lebih besar..

Aku kembali gentar..
Tapi aku tidak akan menyerah
Karena Kau percaya padaku...

Lagipula..
Dibalik bola besar itu..
Ada Kau yang akan selalu tersenyum
Menyambut kemenanganku..
Itulah hadiah terbesar bagiku..

Adakah mukjizat untukku??
Ya, ada..
Engkaulah mukjizat itu...


NB: Ga tahu kenapa pengen nulis ini, tapi akhir-akhir ini berharap Tuhan kasih mukjizat. Saya tipe yang pakai logika dan lebih percaya apa yang ada di depan mata. Hari-hari ini mau belajar percaya sama Tuhan. Percaya yang tidak perlu tanda, percaya bahwa kuasa Tuhan selalu menjadikan segala sesuatu mungkin. Tuhan punya power  untuk menjungkir balikan bumi ini, maka Dia juga punya kuasa untuk menjadikan masalahku berakhir indah. Saya ingin melihat mukjizat karena mukjizat yang Tuhan buat...Saya ingin melihat tangan Tuhan. Saya ingin melihat senyum bangga-Nya, membuktikan kebesaran kuasa-Nya. Saya ingin melihat itu semua dan saya pasti AKAN melihatnya.

2 Comments

  1. kalo difilemin, adegan melempat bola mujizat itu pasti keren banget :D eh kmaren nonton teater nya butet kertaredjasa di TIM ga lasma? Yg judulnya Maling Kondang... bagus loh^^

    BalasHapus
  2. Kagak Dhiet. T.T...Waktu TMIS Cup, Aki udah kirim undangannya. Udah semangat juga pengen nonton, tapi saking sibuknya malah jadi ga inget sama sekali. Hikss.

    BalasHapus