Antara Papa dan Om : Ada Apa?

Kemarin akhirnya ketemu sama Om dan Tante. Ngapain tuhhh?? Ngomongin soal rencana saya dan Aki merit.

Kalau orang tua saya kan tipe agresif yang terang-terangan langsung ngomong, " Kapan merit?? Agustus tahun ini ya!! Kamu jangan bikin anak saya lama-lama nunggu!! Jangan mainin anak saya ya!"  Saya sama aki sampai speechless. Papa baru pulang tau-tau nongkrong dan ngomongin itu semua.

Tapi kalau ga digituin sama Papa, mungkin kita udah keenakan pacaran. Akakakak (ga juga sih).

Beda sama Om n Tante yang tipenya kalem dan santai. Mereka lebih suka kalau Aki bener-bener mapan dulu, tapi mengingat umur saya yang pelan-pelan mendekati kepala 3 (lebih ke alasan kesehatan ya, apalagi kalau pengen punya anak), mereka balikin ke kita lagi.

Yang asyik waktu kemaren ngobrol sama mereka bukan karena setujunya, saya senang sekali waktu mereka bilang " Jauh sebelum kalian ngomong kami juga sudah doakan kok supaya maunya Tuhan yang jadi." (seneng karena ternyata didoakan T.T, dukungan doa itu sangat berarti, apalagi sama orang tua). Om sama Tante ga bilang " Ok, setuju!", tapi mereka bilang supaya saya sama Aki terus bawa dalam doa. Biar kehendak Tuhan yang jadi. Mau kita rencana kapan pun, kalau Tuhan bilang ga, pasti ga akan jadi.

Beda banget sama omongan Papa. Waktu itu Papa tanya ke Aki, kapan rencana merit. Aki bilang, ya gimana Tuhan nanti. Bokap langsung melotot dan bilang, " Enak aja kalian suruh-suruh Tuhan yang mikirin. Kalianlah yang buat rencana, nah masalah jadi atau ga, itu bisa nanti Tuhan yang tentuin."... Hahahhaha... Bener juga kan.

Cara ngomongnya beda banget, tapi intinya sama. Papa lebih nekenin perencanaan dan biar Tuhan yang batalin kalau emang Tuhan berkehendak lain. Kalau Om bilangnya, yang penting berdoa dan biar kehendak Tuhan yang jadi.

Yang satu ingetin soal membat planning, yang satu lagi wejangan untuk terus tanya Tuhan dan terus berserah sama Tuhan. Komplit daaahhh...

Semalem jadi mikir " How lucky I'm." Papa saya bukan tipe yang wise kayak Om, tapi semalem bisa ngerasain jadi seorang anak yang dinasehatin sama orang tua dengan cara yang wise dan takut sama Tuhan... Beda banget rasanya. Sampe bilang ke Tuhan, " Tuhan, ga jadi sama Aki pun Lasma tetep bersyukur, soalnya dapet kesempatan dinasehatin orang tua yang takut sama Tuhan, yang cinta Tuhan sungguh-sungguh."

Secara Papa saya tipe yang logika banget (mirip Aki :p).. Orientasinya lebih ke tindakan. Apa yang keliatan.

Terus, hasil perbincangannya.. Hehehhe.. Om sama Tante lebih pengen yang simpel dan sederhana sedangkan Papa & Mama pengen ada pesta. Bingung kan?? Ga juga sih, hati ini percaya selalu ada jalan keluarr..Ceileeehh...

Yang penting kan tahu apa pengennya orang tua dulu. :D...

Tuhan pasti kasih yang terbaik. Selalu. Aminnn..

3 Comments

  1. Hahahahaha, emang klo udah dengar kata-kata orang tua bisa complicated :) Yang ini maunya gini, yang itu maunya lain lagi ,,Semangat yah

    BalasHapus
  2. Ahahhaha.. iya neh. Tapi kita emang perlu tahu maunya orang tua, biar cari jalan tengah :D.

    BalasHapus
  3. ※•ĵåååнннH•※X_X baca kisaah lo yg ini dan dihubungkan ke ortu gue. Khususnya kelurga lo dan keluarga gue. (˘̩̩̩^˘̩̩̩)sedih sekaligus iri jiakakakakakka... :D

    BalasHapus


UNFAMILIAR LOVER Semua orang seolah-olah bersepakat tidak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Hira 1 tahun yang lalu. Ingatan tentang penyebab kecelakaan yang dialami Hira, seolah tersapu bersih dari kepalanya. KLIK GAMBAR untuk lanjut baca

FREE DOWNLOAD CHRISTIAN ILLUSTRATION Ilustrasi-ilustrasi ini bisa kamu download secara GRATIS. Kamu bisa pakai ilustrasi ini untuk pelayanan dan penggunaan personal. KLIK GAMBAR untuk bisa lihat ilustrasi lainnya.

KAPAL KAWAN Inilah kumpulan cerita tentang persahabatan. Kisah cinta tanpa asmara bagai saudara walau tak sedarah. KLIK GAMBAR untuk baca GRATIS