Kenapa Cowo Suka Ngomong Kasar??

Hari ini ngawasin kelas dan ngedengerin obrolan anak murid yang kena tipu. Ya, duitnya yang sekian juta habis dibawa kabur kenalannya.

Obrolan pun jadi seru bareng teman-temannya. Saya hanya mendengarkan sambil tarik napas, ketawa, mengernyit...Banyak ekspresi terpahat diwajah saya mendengar obrolan mereka.

Yang membuat saya lebih sering mengernyit saat mereka bicara sambil mengumpat...and they enjoyed it...OMG!! Kenapa pria suka sekali mengumpat..lebih2 dengan kata2 yang kasar...An***, kam*** atau apalah...

Narik napas aja deh...

Tapi jadi nyari-nyari artikel tentang mengumpat juga.




Para wanita jarang mengumpat, namun mereka suka latah. Nampaknya mengumpat adalah ciri khas laki-laki. Ada berbagai umpatan di dunia ini, bahkan masing-masing daerah biasanya memiliki umpatan khasnya sendiri dan berbagai suku juga memiliki kata umpatannya masing-masing. Umumnya dari cara mengumpat seseorang saya dapat mengetahui dari mana orang tersebut berasal. Umumnya orang mengumpat dengan nama-nama binatang, sebagian lainnya mengumpat dengan nama anggota tubuh, sebagian lainnya mengumpat silsilah orang, yang lainnya mengumpat dengan istilah profesi dan ada juga yang mengumpat dengan kata-kata bersetubuh, lainnya mengumpat dengan menyumpahi orang dan banyak lagi bentuk umpatan lainnya.

Anda suka mengumpat? Saya suka mengumpat, bahkan saya kecanduan mengumpat. Ketika ada hal yang kurang berkenan di hati, maka saya akan mengumpat, "oncom!" atau "dodol," atau "dodolipet," atau "... dari Hongkong?" Oncom adalah makanan khas orang sunda yang terbuat dari ampas sisa pembuatan tahu. Dodol adalah jajanan dari berbagai daerah di Indonesia. Dodolipet adalah dodol yang dilipat. Hongkong adalah salah satu provinsi di negara Tiongkok. Walaupun salah satu umpatan itu sempat ngetop di iklan TV, namun saya menjamin bahwa keempat umpatan yang saya gunakan itu adalah original hai hai. Saya menggunakan keempat umpatan itu sejak tahun 1990, sejak saya menyadari bahwa umpatan-umpatan yang sudah ada sering membuat orang lain sakit hati, minimal merasa tidak nyaman.

Mengumpat itu dosa? Saya tidak tahu, yang saya tahu, di dalam Alkitab banyak terdapat umpatan. Silahkan anda mencari sendiri kata-kata umpatan itu. Banyak pengkotbah yang suka mengumpat, bahkan pdt. Dr. Stephen Tong yang amat saya hormati juga sering mengumpat ketika berkotbah. Dia sering mengumpat, "matamu!" jarang-jarang mengumpat "kepalamu!" dan lebih jarang lagi mengumpat, "bapamu!" Walaupun mengungkapkannya dengan cara yang lucu, tetap saja itu kata umpatan.

Kenapa laki-laki suka mengumpat? Saya tidak tahu kenapa laki-laki suka mengumpat, namun saya tahu, ketika lelaki mengumpat, dia sedang menyatakan rasa putus asanya, rasa tak berdayanya, ada juga laki-laki yang mengumpat untuk menyatakan kegembiraannya, yang lainnya bahkan mengumpat untuk menyatakan keakrabannya. Anda pernah melihat dua orang laki-laki yang ketika bertemu, saling mengumpat? Kalau dipikirkan, tidak masuk akal, namun itulah cara mereka mengungkapkan perasaan kangen dan akrab.

Tadi saya membaca di shoutbox sabdaspace ada yang mengumpat dengan kalimat "stupid monkey!" walaupun dengan ejaan "stoopid monkey," namun saya yakin itulah yang dimaksudkannya. Ketika membaca umpatan itu, saya langsung ingat beberapa orang teman kerja dulu, orang Perancis yang selalu menggunakan umpatan itu. Ha ha ha ... Ketika membaca umptan itu, saya langsung merasa kangen dengan teman-teman Perancis tersebut.

Apakah mengumpat itu dosa? Seperti yang sudah saya katakan, saya tidak tahu, namun saya tahu pasti, pada saat seseorang mengumpat, pada saat itulah terjadi ketidak adilan. Sang pengumpat, setelah mengumpat lalu melupakan segalanya, namun yang diumpat akan merasakan ketidak nyamanan selama berhari-hari, sebagian orang malah merasakannya selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Saya punya seorang teman, ketika memarahi para stafnya, dia akan menggunakan kalimat, "Lu orang ..." Dia seorang Hokian, ketika mengatakan, "lu orang ..." dia sedang menerjemahkan kalimat dalam bahasa Hokian, "Len lang .." yang terjemahan akuratnya adalah "Lu orang ..." namun arti sebenarnya adalah, "Kalian ..." Para stafnya yang tidak memahami kalimatnya merasa sakit hati, ada yang selama beberapa hari, ada yang selama berminggu-minggu, bahkan ada yang langsung mengajukan surat pengunduran diri.

Saya senantiasa mengendalikan diri untuk tidak mengumpat, namun ketika tidak terkendali, maka sayapun mengumpat, "oncom!" Setelah mengumpat saya merasa nyaman, sedangkan orang yang saya umpat merasa geli sambil ngedumel di dalam hati, "mengumpat kok, oncom?" Itulah cara saya untuk memuaskan kecanduan mengumpat saya sambil menghilangkan ketidak adilan terhadap orang yang saya umpat.

Nah, teman-teman, saya tidak tahu kata umpatan yang biasa anda gunakan, namun saya tahu ketika anda mengumpat, maka anda hanya mengucapkannya secara reflek tanpa memikirkan akibatnya pada orang yang anda umpat. Ketika anda mengumpat, itu ditujukan untuk memuaskan diri sendiri, bukan untuk menyakiti orang yang anda umpat. Namun yang terjadi justru sebaliknya, kata umpatan anda itu akan menyakiti orang yang anda umpat jauh melebihi apa yang dapat anda pikirkan. Mungkin sudah saatnya anda melepaskan diri dari kebiasaan mengumpat, kalau tidak mempu, maka mengumpatlah dengan bijaksana, pilihlah kata-kata umpatannya.


Taken from : SABDASPACE

0 Comments