Di Kondisi Kayak Gini Harus Tetap Sukacita

Hari ini awalnya kondisi saya tidak lemas-lemas amat. Kemarin memang sedikit kurang enak badan, tapi saya masih bersemangat pergi bekerja.

Sampai saya bertemu atasan saya di dekat tangga lantai 1. Beliau tampak sangat sibuk dan ia langsung meminta saya membantu membuat beberapa sign.

Saya merasa bersalah karena kemarin memutuskan untuk tidak masuk. Belum lagi cerita dari salah satu teman kerja yang mengatakan kalau salah satu bos saya yang lain sampai ke ruangan dia untuk print dokumen. OMG. Saya cuma bisa tersenyum miris. Bos saya tidak tahu kalau tinta di ruangannya sudah di isi.

Lalu beberapa jam yang lalu, tiba-tiba bos saya memanggil dan menunjukkan pekerjaan saya yang salah dan membuat dia malu karena membawanya kepada atasan yang lain. Bos saya tidak marah, tapi saya yang jadi makin lemas. Saya yang tadinya tidak terlalu kenapa-kenapa, jadi merasa makin lelah. Mungkin jika digambarkan seperti ada jari menunjuk pada saya dan mengatakan saya gagal.

Saya merasa semua orang seperti membicarakan saya. Entahlah, mungkin karena mau datang bulan, saya merasa menjadi terlalu sensitif. Saya mulai takut dinilai dan takut gagal lagi.

Padahal saya tahu pasti kalau saya baik-baik saja. Saya tidak perlu memusingkan apa kata orang.
Kegagalan akan selalu ada, tidak ada pekerjaan yang benar-benar sempurna, yang perlu saya lakukan adalah belajar dari kesalahan dan memperbaikinya.

Tidak mudah. Tapi Tuhan mengingatkan saya untuk tetap bersukacita dalam kondisi seperti ini. Bersyukur dan melihat segala sesuatu yang baik. Saya bukan orang paling menderita sedunia, tapi saya mau belajar jujur dengan kondisi saya dan berespon dengan benar dengan apa pun yang saya hadapi.

Dia sudah terlebih dulu melakukannya, karena itu, saya juga mau melakukannya. :D..

Haleluyaa...Terpujilah nama Tuhan Yesus...*kiss

1 Comments